KIPRAH KOMUNITAS DALAM UPAYA PENANGGULANGAN HIV AIDS DI PERUSAHAAN

KIPRAH KOMUNITAS DALAM UPAYA PENANGGULANGAN HIV AIDS DI PERUSAHAAN

Koordinator wilayah pendamping sebaya Provinsi Banten, Irwanto, mendapat informasi dari rekannya Elinda bahwa salah satu perusahaan yang berlokasi di BSD, Serpong–Tangerang membutuhkan orang dari LSM yang dapat menyampaikan penjelasan mengenai HIV AIDS (Selasa, 15/03/2016).

Hal ini terkait karena adanya karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut mengidap HIV positif, dan baru diketahui oleh rekan-rekan kerjanya. Manajer perusahaan internasional ini sempat menjelaskan bahwa staff mereka khawatir akan tertular HIV AIDS.

Irwanto melakukan koordinasi dengan Yayasan Kotex Mandiri dan KPA Kabupaten Tangerang yang kemudian memberikan beberapa materi berupa buku-buku serta poster informasi HIV AIDS.

Dok Irwanto
Dok Jethro Aspati

Sosialisasi berlangsung di lantai 4 gedung German Center BSD, Serpong–Tangerang (Selasa, 22/03/2016) dengan materi HIV Dasar dan Program Penanggulangan HIV AIDS di Dunia Kerja, dengan dihadiri staff, karyawan serta manajer perusahaan.

Peserta yang hadir nampak antusias dan berbagai pertanyaan dilontarkan karena rasa penasaran dan ingin tahu mereka terhadap cara penularan, cara pencegahan, bagaimana mengetahui seseorang tertular HIV, pendampingan orang yang tertular HIV, serta pertanyaan seputar masalah infeksi opurtunistik (I.O)/infeksi penyerta.

Irwanto menjelaskan bahwa status seseorang itu terinfeksi HIV hanya dapat dilakukan melalui metode konseling sukarela dan pemeriksaan darah (VCT). Irwanto juga menghimbau bahwa tes VCT merupakan hak kesehatan setiap orang.

“Tes VCT merupakan hak kesehatan setiap orang, kita bisa lebih tenang setelah mengetahui status diri kita terinfeksi HIV atau tidak, serta dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus diambil jika terinfeksi HIV,” papar Irwanto.

Terlihat para peserta pun merasa puas dan tidak lagi menjadi khawatir akan tertular dari rekan mereka setelah mendengarkan penjelasan dari Irwanto yang menyampaikan materi sambil sesekali diselingi dengan candaan yang mengurangi ketegangan dan rasa bosan para peserta.

“Sekarang saya sudah lega dan tidak terlaku takut lagi setelah mengikuti kegiatan ini,” ujar Risna, salah satu staff perusahaan.

Manajer perusahaan menyampaikan keinginannya untuk mengadakan tes VCT bagi para staf dan karyawannya, dan akan berkoordinasi lebih lanjut mengenai hal ini.

Saat ini staf perusahaan yang terinfeksi HIV tersebut masih menjalani pengobatan infeksi penyertanya di salah satu rumah sakit swasta di bilangan Tangerang Selatan. (J.A)

Leave a Reply