PEMETAAN POPULASI RESIKO TINGGI DENGAN METODE BERBASIS DIGITAL

PEMETAAN POPULASI RESIKO TINGGI DENGAN METODE BERBASIS DIGITAL
Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Sabtu 17 Oktober 2015, pagi pukul 08.00 WIB di pelataran lobby Hotel Narita Cipondoh Tangerang, ada tawa dan canda para peserta pelatihan yang berasal dari mitra kerja pelaksana program penanggulangan HIV AIDS yang sedang menunggu akan dimulainya pelatihan. Pada hari itu, KPA Kabupaten Tangerang melakukan kembali pemutakhiran data sosial, geografis dan sebaran populasi kunci.

Bertempat di ruang pertemuan Hotel Narita-Cipondoh, dengan dikuti sebanyak 21 peserta yang terdiri dari petugas penjangkau dan komunitas populasi kunci yang telah ikut melakukan intervensi program penanggulangan HIV AIDS di wilayah Kabupaten Tangerang. Tahun ini jumlah tim pengumpul data lapangan pemetaan dua kali lipat lebih banyak dibandingkan jumlah tahun lalu.

Kegiatan yang dimulai pukul 08:30 WIB ini, dibuka oleh Hady Irawan selaku Pengelola Program KPA Kabupaten Tangerang, “untuk meningkatkan kinerja upaya penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Tangerang agar lebih efektif dan efisien, maka sangat diperlukan sebuah landasan data yang akurat. Data yang akurat di awali oleh data dasar, yaitu pola sebaran populasi beresiko tinggi dan titik layanan kesehatan yang dapat di akses oleh masyarakat”, papar Hady Irawan

“Pada Periode ini KPA Kabupaten Tangerang tidak lagi menggunakan kertas sebagai bahan pencatatan, ini merupakan bentuk kepedulian terhadap penggunaan kertas. Namum metode yang digunakan berbasis digital, yaitu ArcGis System dan GisCloud System. System ArcGis akan bekerja pada proses offline, sedangkan GisCloud berbasiskan sistem online atau android. Dengan Menggabungkan dua sistem, keduanya akan saling melengkapi dan membuat proses pemutakhiran data dan pola sebaran ini lebih detail dan terpadu”, imbuh Hady Irawan.

Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Melatih sebanyak 18 orang dan dibagi menjadi 9 tim pengkolektingan data, 1 orang koordinator lapangan dan 2 orang supervisi entry data, ditambah tim data manager yang mengoperasionalkan perangkat sistem online. Yang kesemuanya bekerja untuk memperoleh hasil data sosial, geografis dan pola sebaran populasi resiko tinggi yang tersebar di 29 kecamatan wilayah Kabupaten Tangerang.

Target kerja pengumpulan data lapangan selama 12 hari terhitung tanggal 19 s/d 30 Oktober 2015. Menurut kepala tim data manejer Jethro Aspati, “dengan mengunakan GisCloud System, nantinya para petugas pengkolekting data tinggal memasukan data yang ditemukan dilapangan dalam Mobile Data Collection (MDC) setelah form Indikator terisi semua, tinggal klik menu sent dan petugas monitor akan menerima langsung data melalui ArcGis System”.

Sebelumnya telah dilakukan “trial” penggunaan metode ini, yang dilakukan hampir 6 bulan kebelakang oleh tim Monev dan logistik KPA Kabupaten Tangerang, untuk menitikan hotspothotspot yang sebelumnya sudah terdata, ini untuk memastikan akurasi pengunaan metode digital secara maksimal sebelum akhirnya digunakan dalam pemutahiran data pola sebaran populasi beresiko tinggi.

Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Sebelum pelatihan ini ditutup, Ibu Efi Indarti, SKM, M.Kes mengungkapakan, “metode ini memudahkan pendataan dalam akurasi digital, dan metode ini juga, sekaligus merupakan yang pertama di lakukan KPA, khusunya KPA Kabupaten Tangerang”. Berdasarkan target agenda kerja dari project pemetaan ini, sudah harus terselesaikan dan didesiminasikan pada pertengahan November 2015. [H.I/A.K]

Post author

Leave a Reply