Peran media cetak dan elektronik dalam penanggulangan HIV AIDS

Peran media cetak dan elektronik dalam penanggulangan HIV AIDS
Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Peran media cetak, elektronik, maupun media online dalam menyampaikan informasi di masyarakat tidak dapat dipungkiri memiliki dampak yang besar. Tidak terbatas hanya itu saja, media juga memiliki peran dan fungsi dalam mempengaruhi opini dan pola pikir masyarakat khususnya dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya kebenarannya.

Workshop media cetak dan elektronik yang diselenggarakan KPA Kab. Tangerang pada Rabu 27 Mei 2015 bertempat di Restoran Warung Sunda Jl. Raya Serpong, KM. 8 No. 88 Serpong Tangerang-Banten. Kegiatan yang dihadiri oleh 18 perwakilan media cetak dan elektronik lokal dan nasional ini bertujuan untuk menjalin kemitraan serta meningkatkan tingkat kepedulian para awak media dalam upaya penanggulangan HIV AIDS.

Dalam kesempatan tersebut Efi Indarti, S.KM, M.Kes., selaku sekretaris KPA Kab. Tangerang menyampaikan bahwa, “Upaya penanggulangan dan pengendalian HIV AIDS bisa didukung oleh peran media cetak, elektronik, maupun media sosial untuk menyebarluaskan informasi yang terbaik dalam upaya ini”.

Diawali dengan pemaparan materi I mengenai Pengetahuan Dasar HIV AIDS yang dibawakan oleh dr. Dewi Maria Yuliani, M.Kes., dari P2P Dinkes Kab. Tangerang. “Peran media sekarang ini memiliki pengaruh yang kuat di masyarakat, segala sesuatu yang diberitakan oleh media dapat mempengaruhi cara berpikir masyarakat, banyak mitos mengenai HIV AIDS yang berkembang di masyarakat, disinilah kita akan mengupas seperti apa dan bagaimanakah HIV AIDS itu”, ujar dr. Dewi mengawali sesi pertama. Sesi ini berlangsung interaktif, diwarnai dengan berbagai pertanyaan dari awak media. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kompilasi data terkini HIV AIDS di wilayah Kabupaten Tangerang.

Kegiatan workshop dilanjutkan kembali setelah makan siang dengan materi II mengenai Penulisan yang tepat dalam isu HIV dan AIDS, dan mengangkat isu yang tepat seperti pelayanan, kemandirian program, pemberdayaan, stigma dan diskriminasi. Materi ini dibawakan oleh Syaiful W. Harahap, wartawan senior nasional sekaligus pemerhati permasalahan HIV AIDS di Indonesia.

“Masalah HIV AIDS ini tidak dapat semata-mata diselesaikan oleh instansi saja ditinjau dari epidemi. Penyebaran informasi harus dilakukan besar-besaran oleh media masa, baik cetak, elektronik, media sosial, dan bahkan oleh blogger, dengan harapan pimpinan dinas, Instansi terkait dan swasta di Provinsi maupun Kabupaten/Kota merangkul awak media untuk bisa lebih memasyarakatkan bagaimana cara-cara penanggulangan HIV”, ujar Syaiful W. Harahap.

Para awak media yang menghadiri acara ini terlihat sangat antusias dan aktif dengan berbagai pertanyaan yang terlontar dalam nuansa interaktif yang bersahaja. “Dengan adanya pertemuan ini saya dan teman-teman wartawan menjadi mengetahui lebih banyak mengenai HIV AIDS, dengan kegiatan ini lebih mudah bagi kita untuk menyampaikan kepada masyarakat informasi HIV AIDS”, tutur Hendra, ketua Pokja Wartawan Kabupaten Tangerang.

Menutup kegiatan ini, sekretaris KPA Kab. Tangerang mengajak para awak media untuk aktif terlibat dalam upaya penanggulangan HIV AIDS. “Ayo tolonglah kami yang di pemerintahan daerah, tidak hanya KPA untuk menyelesaikan permasalahan ini. Perpanjangan tangan wartawan yang bisa lebih untuk menyebarluaskan informasi dan pemahaman ini baik kepada masyarakat maupun terhadap kebijakan pemerintah”, himbau Efi Indarti, S.KM., M.Kes.

[J.A/A.K]

Post author

Leave a Reply