
Kabupaten Tangerang – Dalam semangat memperkuat upaya pencegahan HIV/AIDS di kalangan generasi muda, Relawan Muda yang tergabung dalam komunitas REPLIKA (Relawan Peduli Kespro HIV dan AIDS) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan edukasi yang akurat dan menyeluruh kepada kelompok sebaya, mulai dari tingkat SMP, SMA/SMK, hingga mahasiswa. Melalui serangkaian kegiatan pengayaan materi dan diskusi interaktif, REPLIKA tidak hanya menjadi wadah belajar, tetapi juga ruang aman bagi remaja untuk memahami lebih dalam tentang isu HIV/AIDS yang masih sering disalahpahami di masyarakat.
Komitmen Berbasis Data dan Pendekatan Komunitas
Kegiatan terbaru yang dilaksanakan REPLIKA pada tahun 2025 lalu diikuti oleh puluhan relawan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Tangerang. Mereka diberikan pembekalan terbaru tentang KESPRO, NAPZA, HIV dan AIDS, termasuk perkembangan data epidemiologi, strategi edukasi berbasis peer group, serta metode komunikasi efektif dalam menyampaikan materi pencegahan kepada remaja.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI dalam Laporan Perkembangan HIV/AIDS & PIMS Triwulan I Tahun 2025, jumlah kasus HIV baru di Indonesia masih menunjukkan peningkatan dengan kelompok usia 15–24 tahun berada pada peringkat kedua tertinggi setelah kelompok usia 25–49 tahun. Di Banten sendiri, merujuk pada data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, hingga Mei 2025 tercatat lebih dari 9.000 kasus HIV yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, dan Kabupaten Tangerang termasuk dalam tiga besar wilayah dengan jumlah kasus tertinggi di provinsi tersebut. Lebih lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang melaporkan bahwa pada semester pertama 2025, terdapat lebih dari 250 kasus HIV baru, dengan sebagian besar kasus terdeteksi pada kelompok usia produktif dan remaja. Fakta ini menjadi alarm penting bahwa edukasi di kalangan muda harus terus ditingkatkan.
Menghapus Stigma, Menguatkan Pengetahuan
Salah satu tantangan utama dalam upaya pencegahan HIV/AIDS adalah stigma yang masih melekat kuat di tengah masyarakat. ODHIV (Orang dengan HIV/AIDS) masih sering mengalami diskriminasi, baik di lingkungan sekolah, kampus, tempat kerja, maupun layanan kesehatan. Oleh karena itu, REPLIKA menjadikan misi penghapusan stigma sebagai salah satu pilar dalam setiap kegiatan edukasinya.
“Melalui pendekatan peer to peer REPLIKA menjangkau pelajar dan mahasiswa dengan cara yang lebih santai namun tetap berbasis ilmu. Kami ajarkan bahwa HIV tidak menular melalui bersalaman, pelukan, atau berbagi makanan. Penularannya hanya melalui jalur tertentu seperti hubungan seksual berisiko, penggunaan jarum suntik tidak steril, serta transfusi darah yang tidak aman.
Dukungan Stakeholder Meningkat
Upaya yang dilakukan oleh REPLIKA mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari KPA Kabupaten Tangerang, Puskesmas, dan organisasi mitra kerja. Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dalam program Kesehatan Reproduksi Remaja yang menyasar sekolah, menjalin sinergi dengan REPLIKA sebagai perpanjangan tangan penyuluhan di lapangan.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang, yang menyatakan bahwa keberadaan REPLIKA sebagai relawan muda menjadi pilar penting dalam mendukung pencapaian target Three Zero pada 2030, yaitu: zero new infections, zero discrimination, dan zero AIDS-related deaths.
Transformasi Digital dan Edukasi Lintas Platform
Dalam menghadapi era digital, REPLIKA juga mengembangkan pendekatan kampanye berbasis media sosial. Kampanye dengan tagar seperti #HIVItuNyata, #RemajaPeduliHIV, dan #CerdasTanpaStigma digunakan untuk menarik perhatian generasi muda terhadap informasi-informasi penting seputar HIV/AIDS. Mereka memproduksi konten berupa video edukasi, infografis, hingga podcast ringan yang disebarluaskan melalui Instagram, TikTok, dan YouTube.
Selain media sosial, REPLIKA juga aktif menggelar edukasi tatap muka di sekolah-sekolah, kedepan mungkin saja di kampus, serta komunitas dan hadir dalam kegiatan olahraga, festival remaja, dan car free day sebagai bagian dari strategi menjangkau remaja secara luas.
Replikasi Program dan Harapan Ke Depan
Dengan semangat keberlanjutan, REPLIKA bersama KPA Kabupaten Tangerang tengah merancang program REPLIKA GOES TO SCHOOL , yang menargetkan Ribuan Pelajar sekolah menengah pertama dan atas serta kampus di wilayah Tangerang pada tahun 2025–2026.
KPA juga sedang menjajaki kolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, agar materi HIV/AIDS dapat masuk dalam pelajaran muatan lokal di sekolah menengah. “Langkah ini penting sebagai jembatan pemahaman jangka panjang. Karena jika remaja tidak mendapatkan informasi yang benar sejak dini, mereka akan lebih rentan terhadap perilaku berisiko di masa depan.
REPLIKA sebagai Pilar Generasi Peduli dan Sadar HIV
Perjalanan REPLIKA di Kabupaten Tangerang menjadi bukti bahwa pemberdayaan anak muda adalah salah satu kunci utama dalam menanggulangi epidemi HIV/AIDS. Dalam lanskap yang terus berubah, REPLIKA membuktikan bahwa edukasi yang dilakukan oleh dan untuk remaja jauh lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan keterlibatan aktif mereka, diharapkan akan terbentuk generasi yang tidak hanya peduli, tetapi juga berani mengambil peran sebagai agen perubahan dalam menciptakan masyarakat yang sehat, bebas dari stigma, dan inklusif bagi semua, termasuk ODHIV.
KPA Kabupaten Tangerang bersama seluruh mitra akan terus mendukung REPLIKA sebagai wajah baru gerakan edukasi HIV/AIDS yang inspiratif dan berdampak luas. Karena melindungi remaja hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik dan sehat.
(Muhamad Kurtubi Kontributor KPA Kabupaten Tangerang))
Leave a Reply