TEST VIRAL LOAD ADALAH KUNCI SUKSES PENGOBATAN HIV

TEST VIRAL LOAD ADALAH KUNCI SUKSES PENGOBATAN HIV

Kabupaten Tangerang – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang terus menyoroti pentingnya viral load dalam upaya mencapai eliminasi HIV pada tahun 2030. Viral load adalah jumlah virus HIV yang terdeteksi dalam satu mililiter darah seseorang. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan indikator krusial yang menentukan keberhasilan pengobatan dan kualitas hidup Orang dengan HIV (ODHIV) di Kabupaten Tangerang.

Memahami Viral Load: Lebih dari Sekadar Angka

Viral load biasanya dilaporkan sebagai jumlah tiruan atau copies HIV dalam satu mililiter darah (copies/mm3). Hasilnya sering disebut sebagai angka saja, tanpa disebut satuan. Batas atas tes kurang lebih 1 juta, dan terus disempurnakan sehingga menjadi lebih peka. Batas bawah tes bDNA pertama adalah 10.000. Model tes generasi kedua dapat mengukur hingga 48. Saat ini ada tes sangat peka yang mampu mendeteksi kurang dari lima copies.

Hasil tes viral load yang terbaik adalah yang dilaporkan sebagai ‘tidak terdeteksi’. Ini bukan berarti tidak ada virus dalam darah; artinya hanya bahwa jumlah virus yang ada tidak cukup untuk ditemukan dan dihitung oleh tes. Dengan tes generasi yang dipakai secara umum di Indonesia, ‘tidak terdeteksi’ dapat berarti sampai dengan 399. Artinya hasil ‘tidak terdeteksi’ tergantung pada kepekaan tes yang dipakai.

Bagi ODHIV, pemantauan viral load secara berkala adalah bagian integral dari perawatan. Ketika seseorang memulai terapi Antiretroviral (ARV), tujuannya adalah menekan jumlah virus HIV hingga ke tingkat yang tidak terdeteksi. Ini dikenal dengan istilah “Undetectable = Untransmittable” (U=U). Artinya, jika viral load seseorang sudah tidak terdeteksi, maka ia tidak dapat menularkan HIV secara seksual kepada orang lain.

Pencapaian U=U adalah kabar baik bagi ODHIV dan juga upaya pencegahan penularan HIV. Di Kabupaten Tangerang, para tenaga kesehatan di berbagai fasilitas layanan, termasuk Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dan beberapa Puskesmas, secara aktif memantau viral load ODHIV untuk memastikan pengobatan berjalan efektif.

Peran Viral Load dalam Pengobatan dan Pencegahan HIV

  1. Indikator Keberhasilan Terapi: Viral load yang terus menurun dan akhirnya tidak terdeteksi menunjukkan bahwa obat ARV bekerja dengan baik. Ini juga menandakan sistem kekebalan tubuh ODHIV membaik dan risiko penyakit oportunistik berkurang drastis.
  2. Meningkatkan Kualitas Hidup: Dengan viral load yang terkontrol, ODHIV dapat hidup lebih sehat, produktif, dan memiliki harapan hidup yang setara dengan populasi umum. Mereka bisa kembali beraktivitas normal, bekerja, dan menjalin hubungan tanpa rasa khawatir berlebihan.
  3. Mencegah Penularan: Konsep U=U adalah game changer dalam pencegahan HIV. Ketika viral load tidak terdeteksi, risiko penularan HIV melalui hubungan seksual menjadi nol. Ini memberdayakan ODHIV dan mengurangi stigma yang sering menyertai kondisi ini.
  4. Panduan Pengambilan Keputusan Klinis: Hasil tes viral load membantu dokter dalam menyesuaikan regimen pengobatan ARV, mendeteksi resistensi obat, dan memberikan intervensi yang tepat jika viral load tidak menurun sesuai harapan.

Tantangan dan Harapan di Kabupaten Tangerang

Meskipun progres telah dicapai, Kabupaten Tangerang masih menghadapi beberapa tantangan dalam memastikan semua ODHIV memiliki viral load yang terkontrol. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Akses ke Tes Viral Load: Memastikan ketersediaan dan kemudahan akses tes viral load di seluruh wilayah, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah yang jauh dari fasyankes.
  • Kepatuhan Pengobatan: Mendorong kepatuhan minum obat ARV secara teratur dan seumur hidup, yang merupakan kunci utama untuk mencapai dan mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi.
  • Mengatasi Stigma: Mengurangi stigma dan diskriminasi yang masih menghambat ODHIV untuk mencari layanan dan terbuka tentang status mereka, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kepatuhan pengobatan.

KPA Kabupaten Tangerang, bersama dengan pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dan organisasi komunitas, terus berupaya mengatasi tantangan ini. Berbagai program edukasi dan pendampingan terus dilakukan untuk memastikan ODHIV di Kabupaten Tangerang memahami pentingnya viral load dan mendapatkan dukungan penuh dalam perjalanan pengobatan mereka.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang viral load dan komitmen untuk mendukung ODHIV, Kabupaten Tangerang optimis dapat mencapai target eliminasi HIV pada tahun 2030. Mari bersama-sama wujudkan masa depan tanpa HIV! (Kontributor KPA Kabupaten Tangerang)

Leave a Reply