
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang menyelenggarakan kegiatan edukasi dan sosialisasi HIV dan AIDS yang ditujukan kepada para guru Pendidikan Jasmani (Penjas) dan guru Bimbingan Konseling (BK) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Edukasi HIV/AIDS yang Terstruktur untuk Dunia Pendidikan
Kegiatan ini merupakan bentuk konkret dari upaya KPA Kabupaten Tangerang dalam meningkatkan pemahaman para tenaga pendidik mengenai isu HIV/AIDS, khususnya dalam konteks remaja sebagai kelompok usia yang sangat rentan. Edukasi ini mencakup materi seputar penularan, pencegahan, stigma, dan peran guru dalam pendidikan kesehatan reproduksi, yang selama ini masih menjadi tantangan besar di lingkungan sekolah.
Dalam kegiatan ini, peserta dibekali dengan materi pembelajaran yang dapat diadaptasi ke dalam kurikulum atau kegiatan edukatif lainnya di sekolah, seperti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), kegiatan ekstrakurikuler, atau bimbingan kelompok. Selain itu, metode yang digunakan meliputi presentasi, diskusi interaktif, dan studi kasus yang mencerminkan situasi nyata yang dapat terjadi di lingkungan remaja.
Kolaborasi Dua Sektor Penting — Kesehatan dan Pendidikan
Kolaborasi ini melibatkan dua institusi kunci dalam pembangunan sumber daya manusia — yaitu KPA Kabupaten Tangerang sebagai lembaga yang memiliki mandat untuk mengoordinasikan penanggulangan HIV dan AIDS, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang menaungi seluruh institusi pendidikan formal di wilayah tersebut.
Remaja adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap misinformasi. Guru Penjas dan BK memiliki peran strategis dalam membimbing mereka untuk memahami risiko dan pencegahan HIV dengan pendekatan yang sesuai usia dan psikologis mereka.
Dimulai di Pertengahan Tahun, Berlanjut Sepanjang Tahun Ajaran
KPA Kabupaten Tangerang menegaskan bahwa ini bukanlah kegiatan yang bersifat satu kali, melainkan bagian dari program edukasi jangka panjang yang akan terus bergulir. Sebagai tindak lanjut, akan dilakukan roadshow sosialisasi ke sekolah-sekolah tingkat SMP di seluruh Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini akan dimulai sejak pelaksanaan MPLS dan dilanjutkan secara periodik sepanjang tahun pelajaran.
Menjawab Tantangan Edukasi HIV yang Belum Merata di Sekolah
Salah satu alasan utama di balik kegiatan ini adalah masih minimnya pemahaman yang benar dan menyeluruh mengenai HIV/AIDS di lingkungan sekolah. Idealnya sekolah adalah tempat ideal untuk menyampaikan informasi yang benar kepada remaja karena memiliki struktur pembelajaran yang sistematis dan pengaruh langsung terhadap perkembangan pengetahuan dan sikap siswa.
Menurut data yang dimiliki KPA, tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS masih sangat bervariasi, bahkan sering kali dibumbui dengan mitos dan stigma yang menyesatkan. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko penularan serta memperkuat diskriminasi terhadap Orang dengan HIV (ODHIV), termasuk anak-anak atau remaja yang mungkin terdampak.
Kegiatan edukasi ini juga bertujuan mendorong guru untuk menjadi agen perubahan (agent of change) di sekolah masing-masing. Dengan pemahaman yang tepat, guru dapat menyampaikan informasi yang tidak hanya faktual, tetapi juga penuh empati dan bebas dari bias, sehingga bisa membentuk lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan sehat.
Strategi Edukasi yang Partisipatif dan Berbasis Konteks
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, KPA Kabupaten Tangerang mengusung pendekatan partisipatif dan kontekstual. Para guru tidak hanya menerima materi secara pasif, tetapi juga dilibatkan dalam diskusi aktif, menganalisis kasus-kasus nyata, dan merumuskan rencana implementasi edukasi di sekolah masing-masing.
Menuju Sekolah Ramah Informasi dan Bebas Stigma
Melalui kegiatan ini, KPA Kabupaten Tangerang menunjukkan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada aspek kuratif dalam penanggulangan HIV/AIDS, tetapi juga aspek preventif dan edukatif. Dengan menggandeng Dinas Pendidikan, upaya ini diharapkan menjadi titik awal dari gerakan besar di dunia pendidikan dalam membangun generasi muda yang sehat, berpengetahuan, dan tidak diskriminatif.
Sekolah memiliki potensi besar untuk menjadi pusat penyebaran informasi yang benar tentang HIV/AIDS. Dan guru—khususnya guru Penjas dan BK—adalah ujung tombaknya. Kolaborasi semacam ini akan terus diperkuat agar seluruh sekolah di Kabupaten Tangerang dapat menjadi lingkungan yang mendukung edukasi kesehatan dan melindungi siswa dari risiko penularan HIV serta dampak psikologis dari stigma.
KPA Kabupaten Tangerang berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat kapasitas para pendidik, agar semakin banyak siswa yang tumbuh dengan pemahaman yang benar, dan semakin sedikit ruang bagi diskriminasi untuk bertahan. ( Irwanto Kontoributor KPA Kab. Tangerang)
Leave a Reply