Peringati Hari AIDS Sedunia 2025, Wabup Tangerang Dorong Layanan HIV yang Berkelanjutan

Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah menandatangani papan komitmen/deklarasi dukungan pencegahan dan penularan HIV/AIDS, menandakan tekad kuat Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk mencapai Eliminasi AIDS 2030.

TANGERANG | TD – Wakil Bupati (Wabup) Tangerang, Intan Nurul Hikmah, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan HIV/AIDS dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia 2025. Tahun ini, peringatan tersebut mengusung tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV”. Kegiatan berlangsung di Gedung Serbaguna (GSG) Puspemkab Tangerang pada Kamis (04/12/25).

Dalam sambutannya, Wabup Intan menegaskan pentingnya memastikan layanan HIV/AIDS tetap berjalan secara konsisten. Ia menuturkan bahwa seluruh bentuk pelayanan—mulai dari pendampingan, edukasi, upaya pencegahan, hingga pengobatan—harus tersedia dan dapat diakses masyarakat tanpa hambatan apa pun.

“Layanan HIV tidak boleh terputus. Mulai dari pencegahan, tes, pendampingan hingga terapi harus tetap berkelanjutan. Dinamika yang terjadi baik di pemerintah pusat maupun daerah tidak boleh mengurangi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan,” tegasnya..

Wabup Intan juga menekankan komitmen Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam mempercepat penanganan HIV/AIDS melalui penguatan fasilitas kesehatan, peningkatan edukasi publik, serta memperluas kerja sama lintas sektor. Menurutnya, kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, tenaga kesehatan, dunia pendidikan, komunitas, dan tokoh masyarakat menjadi kunci dalam mencapai target eliminasi AIDS pada 2030.

“Target Eliminasi AIDS 2030 hanya dapat tercapai jika semua unsur bergerak bersama. Koordinasi lintas sektor harus diperkuat, layanan yang berkualitas diperluas, dan stigma terhadap ODHA harus dihilangkan. Setiap langkah hari ini adalah kontribusi bagi terciptanya Kabupaten Tangerang yang semakin sehat dan semakin Gemilang,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa HIV masih menjadi tantangan kesehatan utama di tingkat global maupun nasional. Pada 2025, jumlah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Indonesia diperkirakan lebih dari 564.000 orang. Sementara di Kabupaten Tangerang, tercatat 3.793 pasien tengah menjalani terapi ARV dan 2.826 orang telah melakukan pemeriksaan Viral Load dengan hasil tersupresi.

“Saya kembali menegaskan pentingnya dukungan sosial dan layanan yang tidak diskriminatif untuk ODHIV. Peran tokoh agama, termasuk MUI, sangat diperlukan untuk membantu mengubah persepsi masyarakat agar lebih menerima dan mendukung proses pemulihan ODHIV,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang, Efi Indarti, menyampaikan bahwa dunia pendidikan menjadi salah satu sektor kunci dalam upaya pencegahan dini. Karena itu, pihaknya bersama para pendidik akan mendeklarasikan komitmen pencegahan HIV di lingkungan sekolah.

“Sekolah merupakan ruang yang strategis untuk menanamkan kesadaran tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS. Anak-anak dan remaja perlu mendapatkan pemahaman sejak usia dini,” jelas Efi.

Ia juga menegaskan bahwa KPA bersama para pemangku kepentingan akan terus memperkuat sinergi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang.

“Kami terus memperkokoh komitmen bersama untuk menerapkan strategi prioritas sesuai arahan nasional. Mulai dari memperkuat kebijakan daerah, memperluas akses tes dan terapi ARV, meningkatkan sistem monitoring dan data, mempererat kerja sama dengan komunitas, hingga menghapus stigma,” lanjutnya. Pada kegiatan tersebut, turut diserahkan piagam penghargaan kepada para mitra penanggulangan AIDS, pengumuman pemenang lomba video edukasi Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, serta pemberian santunan kepada lima anak dengan HIV (ADHIV). Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi dukungan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.

Leave a Reply