CAMP KEPEMIMPINAN BAGI KOMUNITAS

CAMP KEPEMIMPINAN BAGI KOMUNITAS

Berkemah merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, apalagi berkemah bersama teman-teman ataupun keluarga. Dengan berkemah banyak pelajaran yang didapati, mulai dari mengenal alam, kebersamaan, kesusahan dan banyak lagi diantaranya.

Pada tanggal 11 sampai 12 Agustus 2016, Kampung Kalapa yang berada di wilayah Balaraja-Tangerang dijadikan tempat berkemah para komunitas, diantaranya KMKT (Komunitas Metadon Kabupaten Tangerang, GWGBT (Gaya Warna Gemilang Kabupaten Tangerang), IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia) wilayah Kab. Tangerang, DRP (Drug Policy Reform), dan KDS Bougenville Sehati. Kegiatan yang di fasilitasi oleh KPA Kab. Tangerang ini dihadiri oleh 25 perwakilan komunitas.

Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Kegiatan yang bertema Booth Camp (camp Kepemimpinan) ini bertujuan, “melatih peningkatan kapasitas dan penguatan komunitas di Kabupaten Tangerang”. Ujar Hady Irawan selaku Koord Div Program, data base dan advokasi KPA Kab Tangerang.

Sekitar pukul 09:00 WIB, Efi Indarti, SKM, M.Kes selaku Sekretaris KPA Kabupaten Tangerang membuka acara kegiatan. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan kedepannya peserta bisa kuat dalam membangun komunitas sampai berdaya”, ujar Efi Indarti dalam sambutannya.

Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Pada sesi materi pertama yang bertema “memetakan kebutuhan kelompok serta keorganisasian dan kepemimpinan” yang dibawakan oleh Ahmad Yakub dari Lembaga Bina Desa yang merupakan mitra kerja dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ahmad Yakub juga merupakan mantan Litbang Serikat Tani Indonesia.

“Keorganisasian dan menciptakan ruang gerak yang kuat dalam menentukan arah organisasi adalah penting, pemimpin bisa lahir dari manapun, bahkan dari kelompok yang dianggap marjinal”, papar Ahmad Yakub dalam materinya.

Metode yang diterapkan mengedepankan bagaimana membangun komunikasi dua arah, sehingga para peserta bisa diskusi terbuka tanpa ada batasan. Peserta membentuk 4 kelompok yang bertugas memetakan objek-objek di sekitar wilayah perkemahan sesuai kesepakatan bersama yang merupakan bagian dari bagaimana melakukan analisa situasi dan analisa sosial.

Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Di hari kedua dengan materi “Apa itu advokasi dan bagaimana melakukan advokasi” yang dibawakan oleh Edi Gurning yang merupakan konsultan hukum kebijakan Bappenas dan Kemenlu, dan juga mantan Litbang YLBHI. Antusias peserta saat mengikuti materi advokasi penuh gairah, hal itu bisa terlihat dari wajah para peserta.

“Kalian semua sering melakukan advokasi dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari, hanya bagaimana advokasi itu disusun dengan skema dan cara yang tepat sesuai dengan goals yang kita kejar”, papar Edi Gurning dalam penjelasan materinya.

Sebelum kegiatan Booth Camp di tutup Hady Irawan membuat simulasi permainan berupa benang yang dilempar dan pada akhirnya membentuk satu jaring yang kuat. “Simulasi ini merupakan pesan moral dalam dua hari kegiatan ini bagaimana kita membuat jejaring kerja untuk mencapai tujuan kita”, Imbuh Hady sebelum acara ditutup.

Keluaran dari kegiatan Booth Camp ini yaitu terbentuknya  Forum Diskusi Populasi Kunci (FDPK).

[Angga Kristian]

Leave a Reply