PEMUTAKHIRAN DATA PENYEBARAN RESIKO TINGGI DI KABUPATEN TANGERANG

PEMUTAKHIRAN DATA PENYEBARAN RESIKO TINGGI DI KABUPATEN TANGERANG
Dok KPA Kab. Tangerang
Dok KPA Kab. Tangerang

Pemutakhiran data merupakan agenda kerja tahunan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Tangerang yang dilakukan setiap penghujung tahun, kegiatan ini melibatkan mitra-mitra kerja. Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana mengestimasi sebaran terbaru populasi resiko tinggi (Penasun, LSL, Waria, LBT dan WPS) yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang. Hampir setiap tahun trend dan populasi resiko tinggi berubah-ubah.

Seperti dikutip data KPA Kab. Tangerang tahun 2013 Wanita Pekerja Sex (WPS) yang tersebar di Kabupaten Tangerang sekitar 1622. Ketika pemuktakhiran data ulang di tahun 2014 berjumlah sekitar 626. Angka ini sangat signifikan menurun drastis kisaran 60%, ada bebarapa faktor yang membuat angka ini menurun yang salah satunya dikarenakan ada beberapa lokasi tempat mangkal yang sudah dibongkar oleh Pemda Kab. Tangerang.

Pemutakhiran data ini juga dapat mengukur tingkat sebaran dengan ketersediaan layanan yang telah di set-up oleh Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang ada. Kabupaten Tangerang sendiri memiliki 43 Puskesmas yang tersebar di 29 Kecamatan. Telah dibangun 4 Puskesmas dengan Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKB) serta Puskesmas dengan pemeriksaan HIV (VCT) dan pemeriksaan Infeksi Menular Sexsual (IMS) syndromatic.

“Kegiatan ini akan menggali kembali trend pola penyebaran dan peta sosial resiko tinggi yang berada di 29 Kecamatan Kabupaten Tangerang. Faktor-faktor penyebab terjadinya pergeseran pola ini akan tercatat dan terdokumentasi, dan akan menjadi data acuan untuk kegiatan tahun 2015 oleh seluruh pelaksana kegiatan penanggulangan HIV AIDS di Kabupaten Tangerang”. Kata Hady Irawan, sebagai Pengelola Program KPA Kab. Tangerang.

Sebelum itu pada tanggal 10 Desember 2014. Efi Indarti, SKM, M.Kes, selaku Sekretaris KPA Kab. Tangerang, presentasinya dalam kegiatan rapat koordinasi SKPD, Instansi dan badan dalam penanggulangan HIV AIDS. Menyoroti dampak demografi dan geografis penyebaran HIV AIDS serta dampaknya terhadap kesehatan dan ekonomi sosial, karena angka pertumbuhan HIV AIDS di Kab. Tangerang cukup tinggi.

“Mengingat wilayah Kab. Tangerang merupakan`daerah yang pertumbuhan dan aktifitas industri yang sangat tinggi, migrasi dan urbanisasi penduduk, jalur transportasi yang sangat terbuka, terbatasnya sarana hiburan sehat, meningkatnya angka HIV positif dikalangan pekerja laki-laki yang berpindah di sektor industri, seperti bidang transportasi (Pelaut, Pengemudi truk, Nelayan), serta industri lain dengan populasi pekerja/buruh laki-laki yang berpindah-pindah tempat”. Lanjut paparan Efi indarti.

Mitra-mitra kerja yang menjadi pelaksana ini bekerja dari tanggal 12 Desember 2014, serta berakhir tanggal 21 Desember 2014. Mitra kerja ini dibagi menjadi 5 Tim dengan penyebaran wilayah Barat, Utara, Tengah dan Selatan Kab. Tangerang, 1 Tim terdiri dari 2 orang petugas pengumpul data lapangan.

Dalam pengumpulan data yang dilakukan melalui proses pemutakhiran data populasi resiko tinggi, yang nantinya akan disajikan dengan menggunakan sistim ArcGIS, sistim peta epidemologi sehingga pola sebaran resiko tinggi dan layanan kesehatan akan dapat dituangkan kedalam peta respon penanggulangan HIV AIDS di Kab. Tangerang. Penuangan melalui peta ini sangat memudahkan semua unsur untuk melakukan upaya kerja penanggulangan HIV AIDS sendiri.(A.K)

Post author

Leave a Reply