PENGETAHUAN KESPRO, NAPZA DAN HIV AIDS BAGI 320 PESERTA SELEKSI PASKIBRA

PENGETAHUAN KESPRO, NAPZA DAN HIV AIDS BAGI 320 PESERTA SELEKSI PASKIBRA

Tahapan seleksi anggota Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) tahun 2016 tengah dilakukan. Kegiatan seleksi pendidikan dan latihan Paskibra Kabupaten Tangerang berlangsung selama 3 hari 2 malam sejak Rabu (5/5) hingga hari Sabtu (7/5), bertempat di SMAK BPK Penabur Gading Serpong–Tangerang, dan diikuti oleh 320 peserta yang berasal dari siswa/siswi SMU dan sederajat dari seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.

Selain mengikuti kegiatan PBB (Pelatihan Baris Berbaris), tata cara upacara bendera, serta penghormatan militer. Para peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) ini juga mendapatkan materi lain diantaranya materi mengenai bahaya HIV AIDS.

“Tidak sekedar latihan baris berbaris, tata cara upacara bendera, dan penghormatan militer saja. Mereka juga mendapatkan materi pendidikan umum seperti bahaya HIV AIDS”, ujar Jason, salah seorang pembina senior saat dihubungi via telepon (9/5).

Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) selaku panitia penyelenggara kegiatan diklat Paskibra Kabupaten Tangerang memasukan bahaya HIV AIDS ke dalam salah satu materi bagi para peserta, mengingat remaja dan generasi muda merupakan penerus harapan bangsa, sehingga sangat perlu bagi remaja untuk mawas diri akan pentingnya memahami mengenai kesehatan reproduksi, bahaya penyalahgunaan NAPZA, dan HIV AIDS.

Dok Jethro Aspati
Dok Jethro Aspa

Materi bahaya HIV AIDS ini terdiri atas 3 bagian yaitu: Kesehatan reproduksi remaja, bahaya penyalahgunaan NAPZA, dan materi HIV dasar, yang disampaikan oleh Hady Irawan dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang.

Metode penyampaian materi ini dikemas dalam bentuk  film dan diskusi interaktif dalam durasi 90 menit. Hal ini mengingat padatnya agenda kegiatan pendidikan dan pelatihan Paskibra.

“Materi yang diberikan dalam suasana santai dimana para peserta menyaksikan film dan diskusi, kami menyadari para peserta diklat Paskibra ini sudah cukup lelah mengikuti pembinaan fisik, sehingga metode ini lebih mudah dicerna, dipahami,  dan diingat oleh para peserta,” papar Hady Irawan.

Dibalik raut wajah yang masih tersirat rasa lelah setelah mengikuti diklat hari pertama, para peserta ini menunjukkan antusiasmenya ketika mengikuti sesi dari awal hingga akhir, terlebih pada sesi diskusi dan tanya jawab. Berbagai pertanyaan dilontarkan para peserta untuk menjawab rasa ingin tahu mereka.

Selanjutkan para peserta diklat Paskibraka Tahun 2016 ini akan mengikuti tahap seleksi selanjutnya di tingkat Propinsi pada hari Senin (9/5) hingga hari Rabu (11/5).  (JA)

Leave a Reply